KONSEP DASAR MANAJEMEN
KEUANGAN
James
C. van Horne mendinisikan manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan
dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
Konsep
dasar manajemen keuangan terdiri atas:
A.
Pasar
Finansial dan Teori Suku Bunga
v Sekuritas
Pasar Finansial
Sekuritas pasar uang terdiri atas
instrumen jangka pendek yang dijual oleh pemerintah, institusi keuangan, dan
perusahaan. Karakteristik sekuritas ini adalah usianya satu tahun atau kurang.
Contoh : sertifikat Bank Indonesia, commercial paper, JIBOR (Jakarta Interbank
Offerrate) dan deposito.
v Sekuritas
Pasar Modal
Sekuritas pasar modal terdiri atas
instrumen dengan usia lebih dari satu tahun hingga tak terhingga (tanpa waktu
jatuh tempo). Terbagi atas : (1) sekuritas yang memberikan penghasilan tetap,
misalnya obligasi dengan bunga tetap, (2) sekuritas yang menawarkan partisipasi
kepemilikan misalnya saham biasa.
v Sekuritas
Turunan
Sekuritas turunan adalah sekuritas
yang nilainya dikaitkan dengan aktiva atau sekuritas lainnya (sekuritas utama
seperti obligasi dan saham). Sekuritas turunan yang banyak diperjualbelikan
adalah :
§ Option
adalah suatu kontrak antara dua pihak, pihak penjual option dan pihak pembeli
option untuk melakukan transaksi jual beli suatu aktiva tertentu pada harga dan
waktu yang telah disepakati.
§ Future
adalah suatu kontrak antara dua pihak untuk melakukan transaksi
(penjualan/pembelian) terhadap suatu aktiva pada masa mendatang dengan harga
yang telah disepakati sekarang.
v Investasi
Tidak Langsung Melalui Reksa Dana
Reksa dana sering dikatakan pada
umumnya menawarkan likuiditas, diversifikasi dan “manajemen dana secara
professional”. Pemegang reksa dana dengan modal dan pengetahuan terbatas dapat
menikmati efek diversifikasi karena reksa dana merupakan himpunan sekuritas
yang dipilih oleh para profesional dalam bidang investasi.
FUNGSI PASAR FINANSIAL
Pasar finansial
memiliki fungsi ekonomi yang amat penting yaitu untuk mengalokasikan dana
secara efisien dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana.
Terdapat dua cara investor membeli sekuritas (1) secara langsung, melaui pasar
finansial (2) secara tidak langsung, melalui perantara keuangan seperti bank dan lembaga pendanaan serta perusahaan
investasi.
PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA
Tingkat suku bunga ditentukan oleh faktor
permintaan dan penawaran dana. Teori loanable funds memberikan penjelasan
faktor-faktor yang mempengaruhi supply :
1. Rumah
tangga
Jika suku bunga tinggi atau
penghasilan meningkat tabungan rumah tangga semakin bertambah, berarti dana
yang dapat dipinjamkan meningkat.
2. Sektor
usaha
Kelebihan kas yang dapat
diinvestasikan dalam jangka pendek akan meningkatkan dana yang dapat
dipinjamkan.
3. Pemerintah
Pemerintah mempengaruhi supply dan
melalui bank sentral ini merupakan faktor yg dominan dalam menentukan besar
kecilnya Sf.
4. Investor
asing
Semakin banyak investor asing yang
tertarik untuk memberikan pinjaman atau menginvestasikan dananya di suatu
Negara Sf akan naik.
Keempat faktor tersebut juga
mempengaruhi permintaan akan loanable
funds (Df). Misalnya, jika konsumsi rumah tangga meningkat, Df meningkat. Bila
perekonomian membaik dan perusahaan memiliki alternatif investasi, kebutuhan
modal akan meningkat, Df pun meningkat. Jika pemerintah menaikkan anggaran
belanja, kebutuhan modal meningkat Df meningkat. Jika investor asing
membutuhkan dana dari suatu Negara Df akan meningkat.
B.
RISIKO
DAN KEUNTUNGAN
Kerangka
analisis risiko dan tingkat keuntungan sangat penting bagi seorang investor
yang melakukan investasi pada kondisi yang tidak pasti (probabilistik). Seperti
diketahui, hukum dasar yang berlaku dibidang investasi (termasuk investasi pada
aktiva finansial) adalah semakin tinggi tingkat keuntungan suatu investasi
semakin besar pula tingkat risikonya. Bagi investor awam hukum ini mungkin
bukan hal baru. Masalahnya adalah bagaimana mereka dapat mengukur risiko suatu
investasi atau himpunan investasi (portofolio). Tanpa mengetahui ukuran risiko
tersebut sulit bagi mereka untuk menentukan tingkat keuntungan yang
seharusnya ada ada suatu investasi atau portofoilo.
Cukup
sulit untuk mencari suatu definisi risiko yang dapat diterima semua pihak.
Menurut The American Heritage Dictionary risiko didefinisikan sebagai “the
possibility of suffering harm or loss”. Dalam konteks investasi, kondisi harm atau
loss tersebut dapat berupa kondisi dimana investor menerima keuntungan lebih
keci l dari keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan karena risiko timbul
dari ketidakpastian, maka untuk mengukur risiko kita harus memahami konsep
distribusi probabilitas.
v Hubungan
positif antara risiko dan keuntungan : studi jangka panjang
Studi jangka
panjang yang dilakukan oleh Roger Ibbotson dan Rex Sinquedieldi menunjukkan
bahwa investor menerima keuntungan yang lebih tinggi untuk menanggung risiko
yang lebih besar. Investasi yang paling berisiko adalah saham perusahaan kecil,
kemudian diikuti oleh saham biasa, obligasi perusahaan jangka panjang, dan
obligasi pemerintah. Risiko yang tinggi dikompensasi dengan keuntungan yang
tinggi pula.
v Risiko
sistematis dan tidak sistematis
Menurut teori
capital asset pricing model atau CAPM risiko ini disebut sebagai risiko yang
tidak sistematis yaitu risiko yang dapat dihilangkan melalui deversifikasi.
Risiko ini merupakan probabilitas keuntungan berada di bawah keuntungan yang
diharapkan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang hanya ada pada suatu
perusahaan. Misal perubahan manajemen perusahaan. Risiko sistematis adalah
risiko yang tidak dapat dilhilangkan melalui diversifikasi. Risiko ini sering
disebut risiko pasar karena disebabkan faktor yang menimpa seluruh ekonomi atau
pasar. Risiko sistematis ini merupakan probabilitas bahwa keuntungan perusahaan
di bawah keuntungan yang diharapkan karena adanya faktor-faktor yang berdampak
pada suatu perusahaan yang berada dalam suatu perekonomian. Misal kenaikan
pajak.
C.
ANALISIS NILAI WAKTU UANG
·
Dalam menganalisis nilai waktu uang khususnya nilai
sekarang atau present value kita membutuhkan informasi suku bunga. Suku bunga yang
dipakai dalam analisis tergantung pada asumsi investor tentang tingkat
keuntungan pada investasi.
v FUTURE VALUE
Future value adalah nilai di masa mendatang dari uang
yang ada sekarang. Uang yang di tabung hari ini akan berkembang menjadi sebesar
future value karena mengalami proses bunga berbunga (compounding). Futue value
dapat dihitung dengan konsep buanga majemuk (bunga-berbunga) dengan asumsi
bunga atau tingkat keuntungan yang di peroleh dari suatu investasi tidak
diambil atau di konsumsi tetapi di investasikan kembali.
v PRESENT
VALUE
Present value adalah kebalikan dari future value.
Proses mencari present value di sbut sebagai proses diskonto. Present value
dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai yang akan di terima
atau dibayar di masa mendatang.
v ANUITAS
Anuitas atau annuity adalah suatu seri penerimaan atau pembayaran sejumlah uang yang tetap
untuk suatu periode waktu tertentu.
Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir
setipa periode, anuitasnya disebut annuitas biasa.
v PERPETUITY
Pertuity adalah annuitas yang berlangsung sampai
periode waktu yang tak terhingga. Dengan demikian pembayaran (PMT) dari suatu
perpetuity adalah tak terhingga jumlahnya. Perlu dicatat bahwa PMT dan k harus
sama periode waktunya. Jika PMT setiap tahinan maka k juga suku bunga pertahun.
Jika PMT setiap bulan maka k harus suku bunga perbulan.
v PERIODE
COMPOUNDING atau DISCOUNTING TIDAK TAHUNAN
Compounding dan discounting tidak selalu tahunan
tetapi bisa juga harian, mingguan, bulanan atau tengah tahunan. Semakin singkat
periode compounding, semakin menguntungkan penabung atau investor karena bunga segera diterima dan dapat dinvestasikan
kembali.
v HUTANG YANG
TERAMORTISASI
Hutang yang teramortisasi adalah hutang dibayar
kembali dengan jumlah yang sama secara periodik dari waktu kewaktu.
D.
PENILAIAN OBLIGASI
•
Obligasi adalah surat hutang (pada umumnya berjangka
panjang) yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Obligasi
disebut surat berharga karena pemegang obligasi memiliki klaim terhadap
pembayaran bunga dan pokok pinjamanyang telah ditetapkan. Contoh obligasi yang
diterbitkan pemerintah: treasury-bills (obligasi jangka pendek), Treasury
notes(obligasi jangka menengah), treasury bonds(obligasi jangka panjang)yang
diterbitkan pemerintah AS. Pemerintah Indonesia belum menerbitkan
obligasi(berdasarkan sumber referensi). Contoh obligasi yang diterbitkan
perusahaan :PLN dan Jasa Marga. Obligasi merupakan alternatif pendanaan melalui
hutang yang menarik bagi perusahaan atau pemerintah karena pada umumnya
obligasi memiliki jatuh tempo yang panjang dan relatif murah karena merupakan
proses hutang secara langsung kepada masyarakat (supplier modal). Meskipun
demikian, obligasi (terutama yang memberikan bunga yang tetap)memiiki resiko
kerugian akibat fluktuasi suku bunga di pasar.
1.
SIAPA YANG MENERBITKAN OBLIGASI
•
PEMERINTAH.
•
PERUSAHAAN.
•
PEMERINTAH NEGARA BAGIAN.
•
PEMERINTAH ASING ATAU PERUSAHAAN ASING.
2.
JENIS OBLIGASI BERDASARKAN PENERBITAN
TREASURY BOND
•
DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT, BISA DEPARTEMEN
KEUANGAN ATAU BANK INDONESIA..
•
TIDAK MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN.
•
HARGA OBLIGASI AKAN
MENURUN JIKA SUKU BUNGA NAIK.
CORPORATE
BOND
•
DITERBITKAN OLEH PERUSAHAAN.
•
MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN JIKA PENERBIT
OBLIGASI MEMILIKI MASALAH.
•
RISIKO KEGAGALAN
BERBEDA-BEDA PADA PERUSAHAAN YANG BERBEDA, TERGANTUNG DARI KARAKTERISTIK
PENERBIT DAN JANGKA WAKTUNYA.
•
SEMAKIN TINGGI
TINGKAT RISIKO KEGAGALAN, SEMAKIN TINGGI TINGKAT SUKU BUNGA YANG HARUS DIBAYAR
OLEH PENERBIT.
MUNICIPAL
BOND
•
DITERBITKAN OLEH
PEMERINTAH NEGARA BAGIAN DAN LOKAL.
•
MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN.
•
JIKA PEMEGANGNYA ADALAH PENDUDUK
SETEMPAT, DIBEBASKAN DARI PAJAK FEDERAL DAN PAJAK NEGARA BAGIAN TERSEBUT.
•
MEMILIKI SUKU BUNGA
YANG LEBIH RENDAH DARI OBLIGASI PERUSAHAAN, DENGAN RISIKO YANG SAMA.
FOREIGN
BOND
•
DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH ASING ATAU
PERUSAHAAN ASING.
•
DIHADAPKAN PADA RISIKO KEGAGALAN.
•
ADA TAMBAHAN RISIKO
JIKA DITERBITKAN DALAM MATA UANG ASING.
3. KARAKTERISTIK
UTAMA OBLIGASI
•
Nilai nominal (Nilai pari), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas obligasi.
•
Nilai Intrinsik, adalah merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi. Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini (PV) dari
semua aliran kas obligasi dimasa yang akan datang.
•
Suku Bunga Kupon, merupakan suku bunga tahunan yang ditetapkan atas
obligasi.
•
Peringkat Obligasi, penilaian atas resiko obligasi yang mungkin terjadi kemudian
•
Suku Bunga
Mengambang, suku bunga ditentukan selama periode tertentu (6 bulan),
setelah itu disesuaikan setiap 6 bulan berdasarkan suku bunga pasar.
•
Suku Bunga Nol, merupakan obligasi yang tidak membayar bunga tahunan.
•
Tanggal Jatuh Tempo, merupakan umur
obligasi dimana nilai nominal obligasi harus dibayar.
•
Provisi Penarikan, merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang
memberikan hak kepada penerbit untuk menebus obligasi pada jangka waktu
tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal. Besarnya provisi penarikan lebih tinggi dari
nilai nominalnya, selisihnya disebut premi penarikan. Besarnya
premi penarikan sama dengan bunga satu tahun jika obligasi ditarik selama
tahun pertama. Besarnya premi akan menurun pada tingkat yang konstan
sebesar INT/N setiap tahun sesudahnya.
•
Dana Pelunasan, premi dana pelunasan merupakan provisi dalam kontrak
obligasi yang mengharuskan penerbit untuk menarik sebagian dari obligasi setiap
tahun.
•
Indenture, perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan wali
atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi
•
Tingkat penghasilan sekarang, rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar