Manajemen Waktu untuk Hidup Bahagia
SETIAP keluarga
memiliki waktu setiap jamnya 60 menit, sehari 24 jam, dan seminggu 7 hari. Kita
bisa mendapatkan sebuah keluarga sukses yang mampu merealisasikan
tujuan-tujuannya dalam waktu yang tersedia. Namun kita juga bisa menyaksikan
keluarga lainnya yang justru seolah-olah dikejar-kejar waktu, tidak bisa hidup
tenang, tak mampu mewujudkan tujuan-tujuannya, dan tak bisa menikmati hidup.
Tak pelak, keluarga tersebut tak bisa khusyuk beribadah.
Perbedaan di antara kedua keluarga tersebut adalah sejatinya keluarga pertama memahami betul urgensi waktu; mengetahui cara memenejnya, sedangkan keluarga yang kedua menjadi antitesa keluarga pertama. Rasulullah bersabda, “Ada dua nikmat yang dilalaikan banyak manusia; kesehatan dan waktu luang.”
Siapa saja yang menggunakan kesehatan dan waktu luangnya dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia adalah orang yang berbahagia. Namun, siapa yang menggunakan keduanya untuk bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia adalah orang yang sengsara. Ini mengingat, sehat merupakan lawan dari sakit, dan waktu luang lawan dari sibuk
Perbedaan di antara kedua keluarga tersebut adalah sejatinya keluarga pertama memahami betul urgensi waktu; mengetahui cara memenejnya, sedangkan keluarga yang kedua menjadi antitesa keluarga pertama. Rasulullah bersabda, “Ada dua nikmat yang dilalaikan banyak manusia; kesehatan dan waktu luang.”
Siapa saja yang menggunakan kesehatan dan waktu luangnya dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia adalah orang yang berbahagia. Namun, siapa yang menggunakan keduanya untuk bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dia adalah orang yang sengsara. Ini mengingat, sehat merupakan lawan dari sakit, dan waktu luang lawan dari sibuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar