Rabu, 21 Desember 2011

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN


KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

James C. van Horne mendinisikan manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
Konsep dasar manajemen keuangan terdiri atas:
A.   Pasar Finansial dan Teori Suku Bunga

v  Sekuritas Pasar Finansial
Sekuritas pasar uang terdiri atas instrumen jangka pendek yang dijual oleh pemerintah, institusi keuangan, dan perusahaan. Karakteristik sekuritas ini adalah usianya satu tahun atau kurang. Contoh : sertifikat Bank Indonesia, commercial paper, JIBOR (Jakarta Interbank Offerrate) dan deposito.
v  Sekuritas Pasar Modal
Sekuritas pasar modal terdiri atas instrumen dengan usia lebih dari satu tahun hingga tak terhingga (tanpa waktu jatuh tempo). Terbagi atas : (1) sekuritas yang memberikan penghasilan tetap, misalnya obligasi dengan bunga tetap, (2) sekuritas yang menawarkan partisipasi kepemilikan misalnya saham biasa.
v  Sekuritas Turunan
Sekuritas turunan adalah sekuritas yang nilainya dikaitkan dengan aktiva atau sekuritas lainnya (sekuritas utama seperti obligasi dan saham). Sekuritas turunan yang banyak diperjualbelikan adalah :
§  Option adalah suatu kontrak antara dua pihak, pihak penjual option dan pihak pembeli option untuk melakukan transaksi jual beli suatu aktiva tertentu pada harga dan waktu yang telah disepakati.
§  Future adalah suatu kontrak antara dua pihak untuk melakukan transaksi (penjualan/pembelian) terhadap suatu aktiva pada masa mendatang dengan harga yang telah disepakati sekarang.
v  Investasi Tidak Langsung Melalui Reksa Dana
Reksa dana sering dikatakan pada umumnya menawarkan likuiditas, diversifikasi dan “manajemen dana secara professional”. Pemegang reksa dana dengan modal dan pengetahuan terbatas dapat menikmati efek diversifikasi karena reksa dana merupakan himpunan sekuritas yang dipilih oleh para profesional dalam bidang investasi.

FUNGSI PASAR FINANSIAL
Pasar finansial memiliki fungsi ekonomi yang amat penting yaitu untuk mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana. Terdapat dua cara investor membeli sekuritas (1) secara langsung, melaui pasar finansial (2) secara tidak langsung, melalui perantara keuangan seperti  bank dan lembaga pendanaan serta perusahaan investasi.

PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA
Tingkat suku bunga ditentukan oleh faktor permintaan dan penawaran dana. Teori loanable funds memberikan penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi supply :
1.      Rumah tangga
Jika suku bunga tinggi atau penghasilan meningkat tabungan rumah tangga semakin bertambah, berarti dana yang dapat dipinjamkan meningkat.

2.      Sektor usaha
Kelebihan kas yang dapat diinvestasikan dalam jangka pendek akan meningkatkan dana yang dapat dipinjamkan.
3.      Pemerintah
Pemerintah mempengaruhi supply dan melalui bank sentral ini merupakan faktor yg dominan dalam menentukan besar kecilnya Sf.
4.      Investor asing
Semakin banyak investor asing yang tertarik untuk memberikan pinjaman atau menginvestasikan dananya di suatu Negara Sf akan naik.

Keempat faktor tersebut juga mempengaruhi  permintaan akan loanable funds (Df). Misalnya, jika konsumsi rumah tangga meningkat, Df meningkat. Bila perekonomian membaik dan perusahaan memiliki alternatif investasi, kebutuhan modal akan meningkat, Df pun meningkat. Jika pemerintah menaikkan anggaran belanja, kebutuhan modal meningkat Df meningkat. Jika investor asing membutuhkan dana dari suatu Negara Df akan meningkat.



B.   RISIKO DAN KEUNTUNGAN

Kerangka analisis risiko dan tingkat keuntungan sangat penting bagi seorang investor yang melakukan investasi pada kondisi yang tidak pasti (probabilistik). Seperti diketahui, hukum dasar yang berlaku dibidang investasi (termasuk investasi pada aktiva finansial) adalah semakin tinggi tingkat keuntungan suatu investasi semakin besar pula tingkat risikonya. Bagi investor awam hukum ini mungkin bukan hal baru. Masalahnya adalah bagaimana mereka dapat mengukur risiko suatu investasi atau himpunan investasi (portofolio). Tanpa mengetahui ukuran risiko tersebut sulit bagi  mereka  untuk menentukan tingkat keuntungan yang seharusnya ada ada suatu investasi atau portofoilo.

Cukup sulit untuk mencari suatu definisi risiko yang dapat diterima semua pihak. Menurut The American Heritage Dictionary risiko didefinisikan sebagai “the possibility of suffering harm or loss”. Dalam konteks investasi, kondisi harm atau loss tersebut dapat berupa kondisi dimana investor menerima keuntungan lebih keci l dari keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan karena risiko timbul dari ketidakpastian, maka untuk mengukur risiko kita harus memahami konsep distribusi probabilitas.

v  Hubungan positif antara risiko dan keuntungan : studi jangka panjang

Studi jangka panjang yang dilakukan oleh Roger Ibbotson dan Rex Sinquedieldi menunjukkan bahwa investor menerima keuntungan yang lebih tinggi untuk menanggung risiko yang lebih besar. Investasi yang paling berisiko adalah saham perusahaan kecil, kemudian diikuti oleh saham biasa, obligasi perusahaan jangka panjang, dan obligasi pemerintah. Risiko yang tinggi dikompensasi dengan keuntungan yang tinggi pula.

v  Risiko sistematis dan tidak sistematis

Menurut teori capital asset pricing model atau CAPM risiko ini disebut sebagai risiko yang tidak sistematis yaitu risiko yang dapat dihilangkan melalui deversifikasi. Risiko ini merupakan probabilitas keuntungan berada di bawah keuntungan yang diharapkan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang hanya ada pada suatu perusahaan. Misal perubahan manajemen perusahaan. Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dilhilangkan melalui diversifikasi. Risiko ini sering disebut risiko pasar karena disebabkan faktor yang menimpa seluruh ekonomi atau pasar. Risiko sistematis ini merupakan probabilitas bahwa keuntungan perusahaan di bawah keuntungan yang diharapkan karena adanya faktor-faktor yang berdampak pada suatu perusahaan yang berada dalam suatu perekonomian. Misal kenaikan pajak.


C.   ANALISIS NILAI WAKTU UANG
·         Dalam menganalisis nilai waktu uang khususnya nilai sekarang atau present value kita membutuhkan informasi suku bunga. Suku bunga yang dipakai dalam analisis tergantung pada asumsi investor tentang tingkat keuntungan pada investasi.


v  FUTURE VALUE
Future value adalah nilai di masa mendatang dari uang yang ada sekarang. Uang yang di tabung hari ini akan berkembang menjadi sebesar future value karena mengalami proses bunga berbunga (compounding). Futue value dapat dihitung dengan konsep buanga majemuk (bunga-berbunga) dengan asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang di peroleh dari suatu investasi tidak diambil atau di konsumsi tetapi di investasikan kembali.

v  PRESENT VALUE
Present value adalah kebalikan dari future value. Proses mencari present value di sbut sebagai proses diskonto. Present value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai yang akan di terima atau dibayar di masa mendatang.

v  ANUITAS
Anuitas atau annuity adalah suatu seri penerimaan  atau pembayaran sejumlah uang yang tetap untuk suatu periode waktu tertentu.
Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir setipa periode, anuitasnya disebut annuitas biasa.

v  PERPETUITY
Pertuity adalah annuitas yang berlangsung sampai periode waktu yang tak terhingga. Dengan demikian pembayaran (PMT) dari suatu perpetuity adalah tak terhingga jumlahnya. Perlu dicatat bahwa PMT dan k harus sama periode waktunya. Jika PMT setiap tahinan maka k juga suku bunga pertahun. Jika PMT setiap bulan maka k harus suku bunga perbulan.

v  PERIODE COMPOUNDING atau DISCOUNTING TIDAK TAHUNAN
Compounding dan discounting tidak selalu tahunan tetapi bisa juga harian, mingguan, bulanan atau tengah tahunan. Semakin singkat periode compounding, semakin menguntungkan penabung atau investor karena  bunga segera diterima dan dapat dinvestasikan kembali.

v  HUTANG YANG TERAMORTISASI
Hutang yang teramortisasi adalah hutang dibayar kembali dengan jumlah yang sama secara periodik dari waktu kewaktu.


D.   PENILAIAN OBLIGASI
         Obligasi adalah surat hutang (pada umumnya berjangka panjang) yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Obligasi disebut surat berharga karena pemegang obligasi memiliki klaim terhadap pembayaran bunga dan pokok pinjamanyang telah ditetapkan. Contoh obligasi yang diterbitkan pemerintah: treasury-bills (obligasi jangka pendek), Treasury notes(obligasi jangka menengah), treasury bonds(obligasi jangka panjang)yang diterbitkan pemerintah AS. Pemerintah Indonesia belum menerbitkan obligasi(berdasarkan sumber referensi). Contoh obligasi yang diterbitkan perusahaan :PLN dan Jasa Marga. Obligasi merupakan alternatif pendanaan melalui hutang yang menarik bagi perusahaan atau pemerintah karena pada umumnya obligasi memiliki jatuh tempo yang panjang dan relatif murah karena merupakan proses hutang secara langsung kepada masyarakat (supplier modal). Meskipun demikian, obligasi (terutama yang memberikan bunga yang tetap)memiiki resiko kerugian akibat fluktuasi suku bunga di pasar.

1.      SIAPA YANG MENERBITKAN OBLIGASI
         PEMERINTAH.
         PERUSAHAAN.
         PEMERINTAH NEGARA BAGIAN.
         PEMERINTAH ASING ATAU PERUSAHAAN ASING.

2.      JENIS OBLIGASI BERDASARKAN PENERBITAN
TREASURY BOND
         DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT, BISA DEPARTEMEN KEUANGAN ATAU BANK INDONESIA..
         TIDAK MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN.
         HARGA OBLIGASI AKAN MENURUN JIKA SUKU BUNGA NAIK.
CORPORATE BOND
         DITERBITKAN OLEH PERUSAHAAN.
         MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN JIKA PENERBIT OBLIGASI MEMILIKI MASALAH.
         RISIKO KEGAGALAN BERBEDA-BEDA PADA PERUSAHAAN YANG BERBEDA, TERGANTUNG DARI KARAKTERISTIK PENERBIT DAN JANGKA WAKTUNYA.
         SEMAKIN TINGGI TINGKAT RISIKO KEGAGALAN, SEMAKIN TINGGI TINGKAT SUKU BUNGA YANG HARUS DIBAYAR OLEH PENERBIT.
MUNICIPAL BOND
         DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH NEGARA BAGIAN DAN LOKAL.
         MEMILIKI RISIKO KEGAGALAN.
         JIKA PEMEGANGNYA ADALAH PENDUDUK SETEMPAT, DIBEBASKAN DARI PAJAK FEDERAL DAN PAJAK NEGARA BAGIAN TERSEBUT.
         MEMILIKI SUKU BUNGA YANG LEBIH RENDAH DARI OBLIGASI PERUSAHAAN, DENGAN RISIKO YANG SAMA.
FOREIGN BOND
         DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH ASING ATAU PERUSAHAAN ASING.
         DIHADAPKAN PADA RISIKO KEGAGALAN.
         ADA TAMBAHAN RISIKO JIKA DITERBITKAN DALAM MATA UANG ASING.


3.      KARAKTERISTIK UTAMA OBLIGASI
         Nilai nominal (Nilai pari), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas obligasi.
         Nilai Intrinsik, adalah merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi. Diperoleh dari hasil estimasi nilai saat ini (PV) dari semua aliran kas obligasi dimasa yang akan datang.
         Suku Bunga Kupon, merupakan suku bunga tahunan yang ditetapkan atas obligasi.
         Peringkat Obligasi, penilaian atas resiko obligasi yang mungkin terjadi kemudian
         Suku Bunga Mengambang, suku bunga ditentukan selama periode tertentu (6 bulan), setelah itu disesuaikan setiap 6 bulan berdasarkan suku bunga pasar.
         Suku Bunga Nol, merupakan obligasi yang tidak membayar bunga tahunan.
         Tanggal Jatuh Tempo,  merupakan umur obligasi dimana nilai nominal obligasi harus dibayar.
         Provisi Penarikan, merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang memberikan hak kepada penerbit untuk menebus obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal. Besarnya provisi penarikan lebih tinggi dari nilai nominalnya, selisihnya disebut premi penarikan. Besarnya premi penarikan sama dengan bunga satu tahun jika obligasi ditarik selama tahun pertama. Besarnya premi akan menurun pada tingkat yang konstan sebesar INT/N setiap tahun sesudahnya.
         Dana Pelunasan, premi dana pelunasan merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang mengharuskan penerbit untuk menarik sebagian dari obligasi setiap tahun.
         Indenture, perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan wali atau wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi
         Tingkat penghasilan sekarang, rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di pasar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar